Beranda | Artikel
Al-Wadu dan Al-Waiid
Kamis, 10 November 2022

Bersama Pemateri :
Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas

Al-Wa’du dan Al-Wa’iid adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Yazid bin ‘Abdul Qadir Jawas pada 29 Rabi’ul Akhir 1443 H / 04 Desember 2021 M.

Al-Wa’du dan Al-Wa’iid

Al-Wa’du (الْوَعْدُ) yaitu nash-nash (Al-Qur’an dan As-Sunnah) yang mengandung janji Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada orang yang taat dengan ganjaran yang baik, pahala dan Surga. Seperti firman Allah:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ ۙ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ عَظِيمٌ

“Allah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih, bagi mereka ampunan dan ganjaran yang besar.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 9)

Adapun yang dimaksud dengan al-Wa’iid (الْوَعِيْدُ) adalah nash-nash yang terdapat padanya ancaman bagi orang-orang yang berbuat maksiat dengan adzab dan siksaan yang pedih. Seperti Allah mengancam orang yang berbuat syirik tidak akan diampuni dosanya.

Keyakinan Ahlus Sunnah mengenai al-Wa’du dan al-Wa’id sebagai berikut:

1. Menit ke-10:47 Ahlus Sunnah mengimani nash-nash al-Wa’du (janji yang baik, Surga) dan al-Wa’id (ancaman, tentang siksaan Neraka). Mereka menetapkan dan mengimaninya sebagaimana apa adanya dalam nash-nash tersebut dan tidak mentakwil.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَاءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendakiNya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (QS. An-Nisa`[4]: 48)

2. Menit ke-18:15 Ahlus Sunnah meyakini bahwa tidak ada seorang pun yang mengetahui tentang akhir dari kehidupan seorang hamba, akan tetapi orang yang menampakkan kekufuran yang besar, maka orang tersebut akan dihukum dengan apa yang ia lakukan dan diperlakukan sebagaimana bermu’amalah dengan orang kafir.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda tentang akhir kehidupan seseorang:

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ الْجَنَّةِ، فِيْمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ، وَهُوَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ عَمَلَ أَهْلِ النَّارِ، فِيْمَا يَبْدُو لِلنَّاسِ، وَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ.

“Sesungguhnya seseorang mengamalkan amalan ahli Surga menurut apa yang tampak bagi manusia padahal ia termasuk ahli Neraka, dan seseorang mengamalkan amalan ahli Neraka menurut apa yang tampak bagi manusia padahal dia termasuk ahli Surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits riwayat al-Bukhari di atas terdapat tambahan, yaitu:

إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيْمِ.

“Sesungguhnya seluruh amal perbuatan itu ditentukan berdasarkan akhirnya.” (HR. Bukhari)

3. Menit ke-59:30 Ahlus Sunnah tidak memastikan seorang pun bahwa mereka sebagai ahli Surga atau Neraka kecuali yang sudah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan RasulNya Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Mereka meyakini bahwa orang yang mati dalam keadaan Islam, beriman, beramal shalih dan bertaqwa akan dimasukkan ke dalam Surga, dengan dasar ayat-ayat dan hadits-hadits shahih.

Allah Ta’ala berfirman:

وَبَشِّرِ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ

“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan Surga-Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya…” (QS. Al-Baqarah[2]: 25)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

مَنْ مَاتَ لاَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ، وَمَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ.

“Barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka dia akan masuk Surga, dan barangsiapa yang meninggal dunia dalam keadaan menyekutukan Allah dengan sesuatu, maka dia akan masuk Neraka.” (HR. Muslim)

4. Menit ke-1:02:20 Ahlus Sunnah mempersaksikan tentang sepuluh orang yang dijamin masuk Surga sebagaimana yang disaksikan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam begitu juga Sahabat-Sahabat lainnya yang dijamin masuk Surga seperti isteri-isteri Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam : ‘Ukkasyah bin Mihshan: ‘Abdullah bin Salam, dan yang lainnya.

Ahlus Sunnah meyakini bahwasanya orang-orang kafir, musyrikin dan munafiqin adalah ahli Neraka.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ

“Sesungguhnya orang-orang kafir dari golongan ahli kitab dan orang-orang musyrik (akan masuk) ke Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” (QS. Al-Bayyinah[98]: 6)

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

“Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni Neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al-Baqarah[2]: 39)

Juga firmanNya:

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَن تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari Neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.” (QS. An-Nisa`[4]: 145)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download Mp3 Kajian Al-Wa’du dan Al-Wa’iid


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52364-al-wadu-dan-al-waiid/